Setelah mengalami sakit punggung, sakit kepala belakang, badan tiap hari anget dan ketika gugling semua post mengarah ke "hamil" hayalan sudah melambung tinggi tapi ketika testpack masih strip satu.
Akhirnya saya dpt haid tgl 2 mei, berakhir di tgl 7 mei 2014. 5 hari kemudian malam sehabis intercourse tiba-tiba mengalir flek coklat dan terus menerus sampai 6 hari. Sehabis bersih dan melakukan kewajiban dengan suami tiba-tiba besoknya saya haid lagi di tgl 24 mei 2014. Sungguh ya bikin pusing, saya belum pernah haid berulang-ulang kayak gini (pertama mengira flek coklat itu adalah mens yang ga bersih). Curhat sama teman, kalau pengalaman dia setelah flek selama 15 hari kemudian hamil. Oke, saya berpositif thinking dan tentunya berdoa keras semoga itu memang tanda kehamilan buat saya.
Tgl 9 juni saya ngeflek lagi, berwarna pink setitik. Guggling lagi, hasilnya hamil. Masih nunggu besok untuk testpack, karena belum jadwal mens. Hasilnya tetap strip satu, seharian bersih ga ada flek hanya ada sedikit keputihan. Masih berharap semoga memang akan telat.
Tgl 12 kembali ngeflek coklat, akhirnya saya memutuskan periksa ke dokter kandungan daripada kelamaan bertanya-tanya. Masih berharap kalau itu tanda hamil, tapi entah kenapa saya gak feeling hamil sih. Saya berangkat ke RS Hermina Bekasi diantar suami dan memilih Dr. Rikka Mulya Wirman, SPOG atas rekomendasi teman Suami. Beliau harusnya praktek jam 10, tapi ternyata ada operasi jadi mundur ke jam 2 siang dan saya sudah dikabari malamnya.
Jam 12 berangkat dari rumah, sekalian makan siang di luar yang dekat RS. Ternyata kecepetan, sudah sampai di RS sekitar jam 1an. Daftar pasein baru di lantai 2 pun gak antri, jadi cepat. Setelah itu kami ke Lantai 3 Poli Kebidanan dan Kandungan. Tensi darah 110/70 kata suster normal, timbang berat badan 43 kg, hmm padahal timbang di rumah 45 kg bikin senewen ajah :) nunggu sampai terkantuk-kantuk akhirnya Dr.Rikka datang jam setengah 3, untung saya pasien pertama yang dipanggil.
Pas kami masuk, Dr. Rikka menyalami dan memohon maaf (terlambat) karena habis operasi. Saya ceritakan siklus mens dan flek itu. Langsung saya diminta ke kursi mengangkang, tanpa ba-bi-bu-be-bo Dr.Rikka langung periksa area bawah saya dan mengatakan ada polip. Langsung dibersihin loh, saya cuma diminta tahan. Perasaan waktu itu, mules sedikit perih mungkin karena area sensitif dikurek-kurek ya jadi takut kenapa-kenapa plus kaget karena kok dokternya maen langsung hajar aja hiks. Jadi yang menyebabkan flek adalah polip di area servik, polip merupakan daging tumbuh yang penyebabnya hormon yang tidak seimbang dan bisa tumbuh lagi. Nah si polip ini tidak menimbulkan rasa sakit, nyeri hanya flek saja, tapi resikonya bisa menghalangi jalan masuknya sperma ke rahim kalau tidak dibersihkan.
Dr Rikka menjelaskan cepat sekali, mungkin gara-gara terlambat praktek kali ya seakan-akan dikejar pasien. Akhirnya saya gugling lagi dan kok hasilnya lebih ngeri. Kemungkinan tadi polip saya diambil dengan cara dipelintir-pelintir eew... malah ada yang bilang solusinya area kewanitaannya dimasukin sebuah alat trus di foto atau kuret. aaargh stress.
Saya dikasih obat anti nyeri (karena tadi abis diubek-ubek), anti flek dan antibiotik.
Total pengeluaran sebesar Rp 664.400 (wew plafon kesehatan kantor langsung abis deh)
- Obat-obatan Rp 389.400 (Nutriflam untuk nyeri, Plasminex untuk flek dan Siclidon antibiotik)
- Konsul dokter Rp 133.00
- USG Transvaginal Rp 125.000
- buku/pendaftaran Rp 17.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar