Sabtu, 27 September 2014

Liburan ~ Pulau Pari

Untuk keempat kalinya dan setelah 5 tahun berselang, akhirnya saya mengunjungi kembali Kepulauan Seribu. Kali ini giliran Pulau Pari yang saya sambangi, bersama dengan 17 teman-teman sekantor. Ternyata Pulau Pari ini lebih dekat jaraknya daripada Pulau Tidung ataupun Pramuka.
Waktu tempuhnya hanya 2 jam saja dari pelabuhan Muara Angke. Saya tiba di Muara Angke sekitar jam 7 lewat, pake antri beli minum dulu pulak. Baru masuk kapal, yang sudah penuh isinya sekitar jam setengah 8. Kapal baru berangkat jam 8 teng! Entah karena Pulau Pari lebih dekat makanya baru berangkat jam 8 atau memang sekarang sistemnya tunggu-tungguan. Jadi misal ada rombongan guide A yang personilnya belum lengkap maka ditunggu sampai semua lengkap baru kapal berangkat. Soalnya nih pengalaman saya ke Tidung atau Pramuka, kapal akan jalan jam 7 pagi. Ya klo belum masuk kapal bakal ditinggal.

Sampai di Pulau Pari jam 10 pagi, langsung diantar ke penginapan. Sambil beristirahat sebentar kami disuguhkan welcome drink berupa es kelapa,.. sluurph segar. Habis itu kami diantar guide mengunjungi LIPI dengan bersepeda. LIPI ini merupakan tempat penangkaran biota laut, disini terdapat pantai yang banyak bintang laut, Saya sempat menanyakan ke Guide, apakah ada penangkaran penyu juga seperti di Pulau Pramuka. Ternyata dulu sempat ada sayangnya banyak yang mati karena tidak terurus dan tidak dilepas ataupun dibuatkan tambak... yah sayang banget :(

Pantai di depan Wisma LIPI
Jam 12 kami kembali ke penginapan untuk makan siang. Sudah disediakan nasi putih, sayur asem, ikan teri, ikan balado dan semangka sebagai dessertnya...hmm enak banget. Sekitar jam setengah 2 saatnya bersnorkling di tengah laut lepas...yaay!. Kami mengunjungi Pulau Bintang Rama dan Pulau Tikus, Pulau Tikus tidak berpenghuni, jadi disana kami cuma sebentar untuk foto-foto karena harus segera kembali ke Dermaga untuk mengejar Sunset.

action di Pulau Tikus :)
Ada kejadian, ternyata perahu kami nyangkut di tempat dangkal. Lumayan lama untuk bisa lepas padahal sudah beramai-ramai di dorong ke tengah laut. Gara-gara itu gak jadi foto-foto bersunset ria deh, cuma bisa dinikmati di kapal aja. Sampai di Dermaga mataharinya sudah tenggelam dan kami pun sibuk bersih-bersih badan.

@tissatrish
sweet sunset


Makan malamnya disediakan nasi putih, tumis buncis, ayam goreng, tempe orek dan jeruk. Makanan seenak ini masih dilanjut lagi loh dengan ikan-ikan bakar di Pantai nanti hehehe..
Yup, jam 8 malam kami bersepeda ke Pantai Pasir Perawan di ujung Timur pulau. Kalau ini sih udah mirip Anyer yah, ada beberapa warung-warung besar menyediakan makanan dan minuman lengkap. Ada tukang otak-otak, eskrim, cilok, dsb. Ditengah ada lapangan voli, riuh suasana pantai dengan alunan musik yang sangat keras. Beda banget sama pulau Tidung yang (dulu) sunyi senyap kalau malam. Digelarin tiker, kami makan ikan dan cumi bakar yang yahud sambil foto2 dan bercanda2.

Setelah kecapean akhirnya kami tertidur, supaya besok gak kesiangan untuk mengejar sunrise di Bukit Matahari. Letaknya di Dermaga, sebenarnya sih gak ada bukitnya hehe

Puas main di Dermaga, kami kembali ke Pantai Pasir Perawan. Berhubung lupa nama guidenya siapa, jadinya kami harus membeli tiket seharga Rp 3.500,- ya gak apa-apalah anggap aja uang kebersihan dan pemeliharaan pantai :)

Mengejar sunrise

Main di Pantai Pasir Perawan yang gak berombak
 Pulang main dari Pantai di Penginapan sudah tersedia sarapan berupa nasi uduk, mie goreng, telur balado, dan bakwan jagung plus teh manis anget. Syeedaph!

Ohya di Pulau Pari ini wisatanya lebih digalakkan lagi dengan adanya permainan watersport. Ada Banana Boat dan Flying Fish. Untuk Banana Boat dikenakan biaya Rp 35.000,-/orang murah ya.

Tim Hore Banana Boat
Nah total biaya liburan ke Pulau Pari ini hanya Rp 310.000,-/orang, Sudah termasuk transportasi jakarta menuju pulau, makan 3x, penginapan dengan kamar ber AC, minum, kapal dan peralatan snorkling, foto underwater dan sewa sepeda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar