Kebetulan teman Ibu sudah mendaftar duluan, lalu Ibu mengikutsertakan kami berempat di travel yang sama yaitu Ratu Arruman.Ibadah Umroh kami nantinya akan dibimbing oleh Ustadz
Aswan Faisal, yang merupakan kakak dari alm. Uje. Alhamdulillah persiapan serba singkat tapi berjalan dengan lancar sampai kembali ke tanah air. Daftar Maret, bulan Juni berangkat.
Sabtu, 6 Juni 2015
Sehabis sholat subuh dan sholat sunnah safar kami bersiap-siap menuju Bandara Soekarno Hatta menggunakan bis Damri dari Bekasi Barat. Untuk jamaah umroh sendiri diharuskan berkumpul di Soeta jam 8 pagi. Bapak, Ibu dan Abang saya datang untuk mengantar, senengnya walaupun ada haru-haru dikit. Karena tentunya pengen banget perginya bareng mereka, tp In syaa Allah di lain waktu semoga terkabul. jam 10 kami boarding, flight jam 11.40 menggunakan GIxxx Saya terpisah sama suami dan mertua, tapi boleh pindah kok asal di belakang masih tersedia kursi kosong. 9 jam perjalanan kami isi dengan makan, tidur, nonton film, tilawah dan mendengarkan alunan ayat-ayat Al Quran dari audio pesawat. Alhamdulillah gak bosan, tau-tau sudah sampai. Seru liat padang pasir dari pesawat, Masya Allah saya rasanya masih mimpi menginjakkan kaki di Tanah Suci ini.
pukul 17:30 kami landing dengan mulus, disambut dengan suasana terang benderang. Yup, sama sekali gak ada awan di Jeddah, langsung matahari bulat menggantung..tapi hawanya gak panas kok.
Gak keringetan, atau mungkin udah mau malam ya :) tepat adzan Maghrib (sekitar jam 7 malam) bis rombongan kami bergerak meninggalkan bandara King Abdul Azis menuju kota Madinah.
Berhubung udah masuk jam tidur saya (jam 11 malam waktu Jakarta), jadilah saya langsung molor di dalam bis hehe makan malam yang sudah disediakan pun saya cuekin, selain itu pemandangan yang monoton, hanya padang pasir sehamparan jalan membuat mata makin berat.
sekitar pukul 1 dini hari kami tiba di Madinah. Sepanjang jalan rasanya tidak merasa menjadi asing, seperti kalau tiba di tempat baru. Rasanya tidak deg-degan, justru merasa nyaman. Sepanjang
jalan banyak bangunan-bangunan kubus, mobil-mobil terparkir berantakan didepannya, terlihat kusam, tidak ada pepohonan. Bis semakin mendekat menuju masjid Nabawi, masjidnya tertutup area perhotelan yang menjulang. Tak henti-hentinya saya berdzikir dan mengagumi keindahan masjid dari kejauhan.
Sampai di hotel, kami dipersilahkan membereskan bawaan, bersih-bersih dan beristirahat. Rasanya sudah gak sabar pengen ibadah di Masjid Nabawi, tapi mengingat tubuh belum mandi dan butuh dilurusin jadi kami istirahat dulu sebentar supaya ibadahnya fit.
with Mom in law |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar