Sabtu, 27 Desember 2014

Liburan ke Bandung

Hai, liburan long weekend (25 s.d 28 desember 2014) kali ini saatnya mengunjungi Bandung.
Sayangnya bapak dan ibu gak bisa ikutan, jadilah hanya 3 keluarga kecil yang berangkat. Saya dan suami, kakak perempuan dan ipar serta anak, kakak laki-laki dan ipar serta anak-anak juga adek ipar haha ribet...

Liburan kali ini cukup dihabiskan 3 hari 2 malam saja, karena minggu biar istirahat di rumah.
Berhubung dealnya mepet banget, jadilah booking villa/hotelnya pun seada2nya. Menginap di Dago kamis malam, besoknya baru di Setiabudi. Padahal kamis paginya kami rekreasi dulu di Lembang yang mana lewat Setiabudi juga >.< jadi semacam bolak-balik gitu deh.

Kamis, 25 Desember 2014
Sehabis subuh langsung berangkat konvoi 2 mobil dari Bekasi. Sempat terhambat dari rest area Cikarang sampai Karawang, ternyata biang macetnya adalah mobil-mobil yang semalam terjebak macet parah pada minggir parkir untuk tidur. Untung gak pergi tgl 24 malam >.<
Sampai di Bandung sekitar jam 8-8.30an langsung ke Lembang melewati Sukajadi-Setiabudi.



Alhamdulillah lancar sampai di De Ranch jam setengah 9 dan udah buka yaay!! Langsung meluncur ke Pacuan Kuda, antriannya lumayan yaah. Suami saya ceritanya mau berkuda :D sempat ditegur sama petugasnya soal berat badan apakah di atas 80kg, suami dengan pedenya bilang kurang dari 80kg. Tapi petugas gak percaya, jadilah diminta timbang dulu. Saya udah happy ajah, kalau dia gagal berarti tiket berkudanya untuk saya hahaha *ketawalicik* Tapi ternyata timbangannya masih 78kg, lolos lah dia.




Saya, para keponakan dan rombongan memilih naik delman saja.. berhubung satu delman isinya max 3-4 orang, jadilah kami terpisah di 3 delman.





Puas main selama hampir 3 jam saatnya makan siang. Kami memutuskan untuk makan di Floating Market, mumpung dekat. 500m mau masuk aja udah macet, tapi Alhamdulillah dapat parkir untuk 2 mobil. Sesampainya disana sholat dulu, baru deh makan. Biaya masuknya perorang 15rb dapat welcome drink bisa pilih milo, nestea lemontea/orange juice (cold), capuccino, chocolate dan coffee (hot). Untuk mobil dikenakan biaya parkir 10rb. Disini ada area makan berupa restauran/cafe dan foodcourt yang ada sungainya. Kalau di foodcourt kebanyakan cemilan menggiurkan daripada makan berat, jadilah saya gak nafsu makan karena pengennya ngemil aja :D
Saya pesan pangsit goreng (15rb) Es Mangga Muda (15rb) Singkong Keju (15rb), sementara suami pilih Sate Kelinci (35rb) dan keluarga yang lain paket Nasi Timbel (58rb). Sayangnya pas disini hujan turun dengan lebatnya sampai kami pulang, jadi sama sekali gak sempet foto.

** The Abimanyu Villas **
Perjalanan menuju penginapan pertama memakan waktu yang cukup lama, hampir 3 jam. Jalur Lembang-Setiabudi-Dago macet parah 2 jalur. Belum lagi nyasar-nyasar yang mesti putar balik 2x. Alhamdulillah pas Maghrib sampai juga di Villa Abimanyu, Dago Pakar Timur. Lokasinya sebelum Dago Highland Resort, masuk ke arah Restaurant Takigawa - Dago mentok belok kiri sudah sampai. Villanya terdiri dari 4 bangunan bertingkat. 1 tingkatnya terdiri dari 1 ruangan. Dari pintu depan langsung ketemu 1 kamar utama dan 1 kamar anak yang disediakan box bayi. Turun ke bawah akan ketemu ruang keluarga (tv), ruang makan dan dapur.


Makan dengan disuguhi pemandangan indah
Turun ke lantai paling bawah ada ruang terbuka yang diisi dengan ranjang besar dan kasur-kasur lantai, lumayan buat tidur rame-rame. Saya dan suami mendapatkan kamar paling atas di lantai 4, huffth pe-er juga ya kalau mau bolak-balik ke kamar hehe..Untuk kamar mandi hanya ada di kamar lantai 4, lantai 3 dan lantai paling bawah.

balkon
Kamar Utama
       


Di Villa tidak ada halaman, jadi anak-anak bermain di dalam rumah saja, lagipula cuaca sedang hujan. Tapi ya agak khawatir juga, karena banyak tangga. Maen petak-umpetpun mesti menyisir lantai satu persatu. Di kamar utama dan ruang keluarga ada balkon untuk menikmati segarnya udara dan city view Bandung, Gunung Tangkuban Perahu yang cantik. Saat mengejar Sunrise, Gunung Tangkuban Perahunya masih kelihatan tetapi jam 7 keatas sampai siang tertutup kabut.








santai menikmati pemandangan

Jumat, 26 Desember 2014
Sepanjang hari kami hanya menghabiskan waktu di Villa, berhubung jatuhnya hari Jumat dan kepotong mau Jumatan jadilah untuk anak-anak dan perempuannya menunggu di Villa. Kakak-kakak dan suami saya Jumatan di masjid dekat Villa yang posisinya ada di bawah, nah pas pulang mereka ngos-ngosan deh naiknya :D dari atas sih kelihatan masjidnya cuma jalanannya curam.

Kami check-in jam 1 siang untuk menuju penginapan selanjutnya di Setiabudi. Kami memilih melewati Puncak Ciumbuleuit yang lebih lancar dan Alhamdulillah jam 2 sudah sampai, karena hanya tersendat di seputaran Cipaganti saja. Di penginapan yang kedua, Rumah Anda Guest House lokasinya strategis. Dekat dengan rumah makan Sari Sunda, Hokben dan KFC, sekelilingnya pun banyak kafe-kafe dan FO. Berhubung kemarin sama sekali gak dapat penginapan 2 malam sekaligus karena full booked, jadilah nginepnya menclak-menclok begini :)

** Rumah Anda Guest House **
Selain karena strategis, pilihannya adalah ada kolam renang. Yup, kebayang dong kalau mesti ke tempat wisata di Bandung saat liburan gini, yang ada malah stress bukannya rileks. Di penginapan ajalah jadinya, dan supaya gak bosan ada aktivitas renang buat anak-anak. Kebetulan kolamnya juga gak dalam dan safe buat anak-anak.


Rumah Anda Guest House ini terdiri dari 10 kamar, dengan 2 kamar besar (Family Room). Untungnya saya sudah dapat kedua Family Room ini jadi pas. 1 kamar letaknya di bawah, dekat dengan ruang keluarga, ruang makan dan area kolam renang dan gak ada kamar lain lagi, jadi hanya 1... yayy jadi bisa menguasai hahaha


Nah kamar yang di bawah ini khusus untuk perempuan dan anak-anak. Sementara, kakak2 laki-laki dan suami saya menempati kamar atas. Guest House ini cuma ada 2 Lantai, jadi 9 kamar sisanya ada di atas semua.

Sesampainya di Guest House ditagih anak-anak untuk nyemplung ke kolam renang, padahal belum makan siang loh, Lumayan lama sampai jam 4 sore, itupun karena sudah gerimis jadi harus disudahi daripada sakit :) Setelah mandi kami makan siang yang kesorean, dibeliin nasi bakar, ayam bakar pinggir jalan yang enak banget. Wah kalau soal makanan Bandung mah juaranya, mau dipinggir jalan kek di rumah makan kek, gak pernah failed. Sepanjang sore sampai malam hujan terus mengguyur, jadinya di kamar aja deh istirahat.

Tapi sayang aja kalau keluar gak jalan-jalan, akhirnya saya dan suami jalan kaki keluar sekitar jam setengah 8 walaupun masih gerimis, sekalian ngerayain 2 tahun kebersamaan kami hehe ceritanya mau dinner gitu. Akhirnya kami menyusuri jalan Setiabudi sebelum rumah mode, ada satu gedung one stop shopping FO orang dewasa, FO khusus anak-anak yaitu Macadamia dan kafe di lantai 2. Tapi masih penasaran jalan akhirnya berujung dinner di Giggle Box sekitar 100m dari sana, jl. Karang Sari. Lumayan murah loh untuk kafe dengan suasana nyaman seperti ini. Desainnya romantis dengan lampu temaram dan nuansa putih, pas banget untuk ngedate. Berhubung cuacanya lagi dingin, jadinya gak bisa ngemil es/eskrim pancake yang terlihat menggiurkan. Jadilah suami pesan nasi goreng "Shirley Temple Fried Rice" dan Capucinno. Saya tadinya mau makan Fish & Chips jadi gak jadi karena ikannya gak ada :( jadilah yang hangat Zuppa Soup dan Lychee Strawberry Jelly Tea, yumm enaaak...

 




Ohya keluarga saya akhirnya ikutan jalan malam-malam juga, mereka ke Macadamia nyari baju anak-anak, makan kue di toko kue sebelahnya (maaf lupa) dan makan malam di Hokben.

Sabtu, 27 Desember 2014
Walaupun di Guest House udah disediakan sarapan, tapi tetep aja ya naluri jajan gak bisa ditolak hahaha. Saya dan suami pilih jalan pagi sementara yang lain masih pulas. Menyusuri jalan setiabudi, gedung flamboyan sampai ke depan Gereja Laurentius baru ketemu tukang bakso tahu, batagor dan nasi kuning. Suami makan bubur dan saya ngantri nasi kuning yang ternyata enak banget itu huhu pantes ngantri. Varian lauknya banyak pula, saya pilih semur daging dan perkedel cuma 18ribu aja.

nyabu - nyarap bubur



hitss banget deh ni nasi kuning
Pulangnya mau mampir ke boothnya TRF, jus sehat yang terkenal di instagram ituloh, Tapi sayang baru buka jam 9, akhirnya pulang dulu ke Guest House untuk nganter titipan bubur dan berkemas-kemas. Sampe di Guest House ternyata krucil-krucil lagi pada berenang, jadilah abis sarapan saya tergoda untuk renang lagi. Hiii airnya lebih dingin daripada kemarin sore.


Sehabis mandi dan berkemas-kemas, saya balik lagi ke Gedung Flamboyan untuk beli Pinacoladanya TRF. Minuman ini terdiri dari pinapple, pokchoy dan vanilla bee polen, duh enak banget. Gak lupa beliin suami strawberry banana creme, cemilan sehat dari oatmeal.
pinacolada
mejeng dulu di boothnya TRF

Terus ceritanya jalan kaki, pengen ke Paris Van Java tapi gak ketemu hehe jadilah ngangkot pulang lagi takut ketinggalan rombongan. Kami menyempatkan sholat dzuhur dulu baru check-out. Tak lupa hujan-hujan mampir ke Kartika Sari di Kebon Kawung buat beli oleh-oleh dan segera menuju Jakarta.  





  
     






Rabu, 29 Oktober 2014

Endometriosis

Seminggu setelah selesainya masa menstruasi, saya kembali mengalami flek.
Terakhir periksa flek ke Obgyn bulan Juni lalu saya  didiagnosa polip serviks. Setelahnya bersih dan baru ngeflek lagi di bulan Oktober ini. Sungguh cemas, mengingat terakhir periksa, dokter bilang akarnya belum bersih ini artinya saya harus kuret untuk menghilangkan akar polipnya yang mungkin saja menjadi penyebab sperma masuk ke rahim. Dengan mengumpulkan keberanian akhirnya saya berkunjung lagi ke Obgyn.

Kali ini ke RS Permata Cibubur, yang jauhnya dari kantor 20 km dan dari rumah juga 20 km :)
Kenapa niat banget kesini? karena, tgl 23 Oktober lalu saya ikut Kajian Wanita di Pusat Studi Jepang UI yang diadakan oleh Dauroh Al Ilmu, terus terkesima sama salah satu pembicaranya yaitu dr. Valleria, SpOG. Kajiannya bertemakan "Seputar Haid ditinjau dari Fiqih & Medis" disitu Beliau menjelaskan tentang haid dan permasalahannya dilihat dari ilmu kedokteran. Pemaparannya enak banget, jelas dan gampang dicerna. Nah pas banget, saya lagi bermasalah sama si flek ini. Bingung kenapa bisa ngeflek dan gimana sholatnya. Alhamdulillah pada saat sesi tanya jawab, pertanyaan saya dijawab oleh dr.Val... kurang lebih pertanyaan saya begini:

"Assalamualaikum, 4 bulan lalu saya didiagnosa polip serviks, sudah dikerok (ekstirpasi) namun belum bersih sampai ke akarnya (kuret). Pada saat mens sekarang saya mengalami 4 hari flek kemudian 2 hari cairan darah. Ketika bersih ditandai dengan cairan bening tp ada segaris flek coklat. Yang mau saya tanyakan apakah flek tersebut polip dan bagaimana penangannya. Dan apakah saya bisa sholat? Terima kasih"

Berhubung saya fokus banget saya pemaparannya dr.Val jadi jawaban lengkapnya gak saya catat ataupun rekam hehe, intinya begini : kemungkinan besar itu memang polip bukan haid, penanganannya adalah dengan di Histeroskopi yaitu meneropong bagian dalam rahim untuk mencari tahu dimana letak polip dan nantinya bisa diketahui apakah dibersihkan dengan ekstirpasi atau harus kuret.


Saatnya kunjungan ke RS Permata Cibubur, sempat nyasar gara-gara supir taksinya gak tau RS tersebut dan kamipun buta daerah sana. Dibawa ke tempat macet Jl. Jambore, saya filing untuk putar balik ke arah Cibubur Junction tp pak supirnya keukeuh karena kalau balik lagi udah bukan daerah Cibubur namanya. Akhirnya pak supir nanya ke orang, daan bener doong mesti puter balik >.<
Pas keluar Tol Cibubur sebenarnya ada plangnya, lurus aja menuju Cikeas, susurin Jl. Alternatif Cibubur nanti ketemu RSnya warna ungu ciamik di kanan jalan.

Sesampainya di RS, saya mendaftar dan Alhamdulillah dapat nomor 2 jadi gak lama-lama. Kami makan siang di Cafe RS sambil nonton siaran ulang Gelar Pernikahan Terakbar tahun ini Raffi Ahmad dengan Nagita Slavina - Resepsi Bali #penting. Abis sholat dzuhur, langsung duduk manis di depan ruang prakteknya dr.Val dan ternyata pas dokternya baru aja datang. Seneng banget konsultasi sama beliau, semua dijelasin detail dan sabar. Pas periksapun ketika saya mengaduh kesakitan (padahal sedikit) dokternya mintaa maaf loh... gak kaya dokter yg lain suka marah-marah kalau kita kesakitan :( Pokoknya dr. Val ini santun dan memberikan kenyamanan deh pada saat periksa pasien.
Setelah selesai periksa di kursi ngangkang, kata dr.Val polip saya di serviks udah gak ada. Tapi harus periksa lebih lanjut yaitu USG Transvaginal untuk mengecek apakah ada di endometrium. Ternyata bersih juga, Alhamdulillah jadi saya gak perlu kuret apalagi di ekstirpasi *girang*. Selama pemeriksaan dr.Val banyak cerita tentang pengalaman-pengalaman pasiennya sambil ngobrol santai saya jadi rileks dan pikirannya jadi terpecah, gak tegang ngeliatin si alat-alat berat hehe.
Akhirnya ketahuan nih penyebab saya mengalami flek, yaitu endometriosis yang sudah lama saya derita, walaupun gak berkembang yah ukurannya di 4.06 cm. dr. Val sama sekali tidak menyarankan untuk diangkat apalagi Laparoskopi. Beliau mengambil langkah paling natural yaitu hamil, karena dengan hamil endometriosisnya akan tertekan oleh kehamilan sehingga mengecil dan luruh pada saat melahirkan. Hal ini juga berdasarkan pengalaman yang sudah ditangani oleh dr.Val. Kamipun disarankan untuk promil alami, dengan berhubungan selang 1 hari dan sama dokter dibantu menghitung kapan tepatnya saya ovulasi.

Selain itu kami juga diberikan surat pengantar untuk saya melakukan tes HSG dan suami tes Sperma. Fungsinya tes HSG untuk mengetahui apakah rahim saya bermasalah, ada perlekatan atau ada hal-hal yang menghambat kehamilan saya. Sebenarnya saya takut banget nih untuk masuk ke tahap tes HSG, gak siap rasanya huhu... saya masih punya waktu sebulan lagi untuk memperbanyak doa. Semoga saja bulan depan gak menstruasi lagi, alias hamil sehingga saya terbebas dari test HSG :) Bismillah harapan itu selalu ada #semangat!!

Catatan:
RS Permata Cibubur
Jl. Alternatif Cibubur-Cileungsi No.6A
Konsultasi Dokter Rp 140.000,-
Paket USG Rp 173.000,-
Gak dikasih obat apapun *yippie*






        

Sabtu, 27 September 2014

Liburan ~ Pulau Pari

Untuk keempat kalinya dan setelah 5 tahun berselang, akhirnya saya mengunjungi kembali Kepulauan Seribu. Kali ini giliran Pulau Pari yang saya sambangi, bersama dengan 17 teman-teman sekantor. Ternyata Pulau Pari ini lebih dekat jaraknya daripada Pulau Tidung ataupun Pramuka.
Waktu tempuhnya hanya 2 jam saja dari pelabuhan Muara Angke. Saya tiba di Muara Angke sekitar jam 7 lewat, pake antri beli minum dulu pulak. Baru masuk kapal, yang sudah penuh isinya sekitar jam setengah 8. Kapal baru berangkat jam 8 teng! Entah karena Pulau Pari lebih dekat makanya baru berangkat jam 8 atau memang sekarang sistemnya tunggu-tungguan. Jadi misal ada rombongan guide A yang personilnya belum lengkap maka ditunggu sampai semua lengkap baru kapal berangkat. Soalnya nih pengalaman saya ke Tidung atau Pramuka, kapal akan jalan jam 7 pagi. Ya klo belum masuk kapal bakal ditinggal.

Sampai di Pulau Pari jam 10 pagi, langsung diantar ke penginapan. Sambil beristirahat sebentar kami disuguhkan welcome drink berupa es kelapa,.. sluurph segar. Habis itu kami diantar guide mengunjungi LIPI dengan bersepeda. LIPI ini merupakan tempat penangkaran biota laut, disini terdapat pantai yang banyak bintang laut, Saya sempat menanyakan ke Guide, apakah ada penangkaran penyu juga seperti di Pulau Pramuka. Ternyata dulu sempat ada sayangnya banyak yang mati karena tidak terurus dan tidak dilepas ataupun dibuatkan tambak... yah sayang banget :(

Pantai di depan Wisma LIPI
Jam 12 kami kembali ke penginapan untuk makan siang. Sudah disediakan nasi putih, sayur asem, ikan teri, ikan balado dan semangka sebagai dessertnya...hmm enak banget. Sekitar jam setengah 2 saatnya bersnorkling di tengah laut lepas...yaay!. Kami mengunjungi Pulau Bintang Rama dan Pulau Tikus, Pulau Tikus tidak berpenghuni, jadi disana kami cuma sebentar untuk foto-foto karena harus segera kembali ke Dermaga untuk mengejar Sunset.

action di Pulau Tikus :)
Ada kejadian, ternyata perahu kami nyangkut di tempat dangkal. Lumayan lama untuk bisa lepas padahal sudah beramai-ramai di dorong ke tengah laut. Gara-gara itu gak jadi foto-foto bersunset ria deh, cuma bisa dinikmati di kapal aja. Sampai di Dermaga mataharinya sudah tenggelam dan kami pun sibuk bersih-bersih badan.

@tissatrish
sweet sunset


Makan malamnya disediakan nasi putih, tumis buncis, ayam goreng, tempe orek dan jeruk. Makanan seenak ini masih dilanjut lagi loh dengan ikan-ikan bakar di Pantai nanti hehehe..
Yup, jam 8 malam kami bersepeda ke Pantai Pasir Perawan di ujung Timur pulau. Kalau ini sih udah mirip Anyer yah, ada beberapa warung-warung besar menyediakan makanan dan minuman lengkap. Ada tukang otak-otak, eskrim, cilok, dsb. Ditengah ada lapangan voli, riuh suasana pantai dengan alunan musik yang sangat keras. Beda banget sama pulau Tidung yang (dulu) sunyi senyap kalau malam. Digelarin tiker, kami makan ikan dan cumi bakar yang yahud sambil foto2 dan bercanda2.

Setelah kecapean akhirnya kami tertidur, supaya besok gak kesiangan untuk mengejar sunrise di Bukit Matahari. Letaknya di Dermaga, sebenarnya sih gak ada bukitnya hehe

Puas main di Dermaga, kami kembali ke Pantai Pasir Perawan. Berhubung lupa nama guidenya siapa, jadinya kami harus membeli tiket seharga Rp 3.500,- ya gak apa-apalah anggap aja uang kebersihan dan pemeliharaan pantai :)

Mengejar sunrise

Main di Pantai Pasir Perawan yang gak berombak
 Pulang main dari Pantai di Penginapan sudah tersedia sarapan berupa nasi uduk, mie goreng, telur balado, dan bakwan jagung plus teh manis anget. Syeedaph!

Ohya di Pulau Pari ini wisatanya lebih digalakkan lagi dengan adanya permainan watersport. Ada Banana Boat dan Flying Fish. Untuk Banana Boat dikenakan biaya Rp 35.000,-/orang murah ya.

Tim Hore Banana Boat
Nah total biaya liburan ke Pulau Pari ini hanya Rp 310.000,-/orang, Sudah termasuk transportasi jakarta menuju pulau, makan 3x, penginapan dengan kamar ber AC, minum, kapal dan peralatan snorkling, foto underwater dan sewa sepeda.




Jumat, 01 Agustus 2014

Mudik ke Kampung Suami [part 1]

Sudah masuk hari ke 27 puasa dan Alhamdulillah lancar bisa menyiapkan sahur dan berbuka untuk Suami, walaupun gak selalu masak sendiri. Pagi ini kami bersiap-siap menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, yup.. mau ikut mudik sama suami dan mertua nih ke Malang. Tadinya diinfokan pesawat jam 6.50 dan sebelum subuh kami sudah harus berangkat dari rumah. Jam 3 pagi saya sudah bangun karena harus segera mandi, padahal saya paling gak suka nih mandi subuh-subuh...gak kuat dingin soalnya. 

Eeh ternyata salah, yang benar penerbangan jam 7.30 jadi berangkatnya jam setengah 6 aja...hua tau gitu sahurnya mepet aja deh biar puas-puasin bobo dulu. Akhirnya sambil nunggu dan ngangetin badan sebelum mandi, saya masakin sahur dulu berupa mie instant. Hahaha kasian sahurnya cuma mie doang, maklum ngabisin stok, cari yang ringkas dan gak meninggalkan sisa kalau ditinggal mudik. 

Jam 5.30 taksi pesanan sudah datang menjemput tepat waktu. Jam 7 kami pun sudah sampai di Bandara Halim Perdana Kusuma - Jakarta. Ini pertama kalinya saya kesini, bandaranya kecil tapi tidak terlalu penuh jadi nyaman. Checkin pun cepat dan ringkas, sebelum jam 7.30 sudah bisa masuk ke pesawat, gak ada delay-delayan.  

abaikan muka bantal 

Sebenarnya dipastikan tiba di Malang jam 8.55, tapi berhubung lagi kabut jadi jarak pandang terbatas mengakibatkan pesawat belum bisa landing. Jadilah kami berputar-putar selama satu jam di atas Gunung Semeru. Duh, bikin saya mual soalnya putarannya kecil banget jadi kelihatan beloknya terlalu kecil. 

                                          

Akhirnya pesawat kami landing juga di Bandara Abdulrahman Saleh - Malang, bandaranya juga kecil tapi sudah terpisah dengan Lanud milik TNI AD. Bangunan barunya belum selesai juga, padahal kata Suami udah dari Lebaran tahun lalu. Kami baru selesai ambil bagasi jam 11, dan sudah di jemput. Ini pertama kalinya saya menjejakkan kaki di Kota Malang, sejuk walaupun terik. Selama perjalanan menuju rumah Yang Ti saya ditunjukkan Stasiun Besar Malang, Alun-alun Kota, Rumah Pak Walikota, Toko Oen dan Hotel Tugu yang terkenal itu. 

Alhamdulillah perjalanan lancar, kami disambut Yang Ti di depan rumah. Setelah beres-beres koper, saya ngikutin suami yang sudah lebih dulu istirahat tidur siang. Jam 2 siang saya terbangun karena merasa menggigil kedinginan, wah kirain sudah mau Maghrib ternyata saya baru tertidur 45 menit saja. Akhirnya gak bisa tidur lagi, ngobrol deh di ruang tv sama Yang Ti. Enaknya di Malang, jam 5.30 udah beduk Maghrib...horee lebih cepet haha 





Senin, 28 Juli 2014

Honeymoon [Part VII] - Nusa Dua & Kuta

hari ini hari terakhir honeymoon, huhu sediih bawaannya pengen ngulang lagi dari awal dan gak pengen pulang he...he...he...he

Selasa 8 April 2014

Waktu check out ke flight pulang masih lumayan lama, masih punya waktu kosong sekitar 7 jam. Untungnya pihak hotel punya rekanan sewa mobil. Jadilah kami minta diantar ke Nusa Dua, rencana makan siang di The Pirates Bay Bali. Aksesnya melalui Nusa Dua Convention Center dan satu wilayah sama Waterblow jadi sekalian deh, walaupun panas mentereng yah (yaiyalah jam makan siang gitu loh ke pantai).  

Pantai Nusa Dua bersih, biru dan sepi

 

 



Banyak tupai sampai suami gak konsen makan :)
Selesai makan siang, menuju area waterblow yang agak bersebrangan dengan the Pirate Bay. Jadi kami naik mobil sebentar, trus dilanjut dengan jalan kaki ke area wisatanya. Ternyata lumayan jauh ditambah tengah hari bolong. Untungnya disambut dengan Pantai yang indaaah banget, biru turquoise. Ohya karena areanya luas banget, jadi sempet nanya-nanya ke orang-orang...agak susah memang, karena tempatnya agak kedalam dan gak keliatan. Itupun kami meraba-raba dan akhirnya ketemu.

Waterblow, lumayan udah siang tapi masih ada muncratnya hehe
Sekitar jam setengah 3 kami selesai dari Nusa Dua menuju Kuta. Mau kemana? Gak tau.
Lewatin Pia Legong, masih ragu-ragu karena ngantri banget. Akhirnya ke Khrisna beli oleh-oleh, tapi hati masih nyangkut di Pia Legong, nyaris gak bisa beli karena mau tutup udah jam 5. Eeh dibolehin dong sama Satpamnya, baik banget dan kami ada diurutan terakhir langsung pintu ditutup. Lumayan dapat 5 dus.
Trus kami menghabiskan waktu di Mall Beachwalk, ampe bosan sendiri. Makan malam dulu di Bebek Tepi Sawah, Legian sebelum ke Bandara. Keliling Legian-Kuta, di mobil aja gak turun sambil memanjakan mata.

Jam 7 udah sampai Bandara, padahal masih 2 jam lagi tapi lumayan bisa selonjoran, sholat dan tergoda pengen tidur sih tapi Bandara Ngurah Rai dingiiiin banget jadi gak bisa merem malah lapar lagi haha. Jadilah makan bakso dulu, psst ketemu mas Katon Bagaskara dan putrinya :)

Alhamdulillah saatnya masuk Pesawat dan udah capek banget, langsung merem selama perjalanan.


Minggu, 27 Juli 2014

Honeymoon - Sanur [VI]

Puas-puasin di Seminyak, pagi-pagi jalan ke Pantai Doublesix, sewa kursi buat leyeh-leyeh sambil menikmati pemandangan. Sebenarnya lumayan jauh sih dari villa ke pantai kalau jalan kaki, sepertinya lebih enak naik sepeda sayangnya gak ada, adanya motor. Terus kami juga window shopping di seputar pertokoan area Seminyak, sempat mampir juga ke butiknya Ni Luh Djelantik..haduuh mupeeeng!

Menikmati pagi dan udara laut

Pantai Doublesix, Seminyak
Saatnya pindah ke daerah lain lagi yaitu Sanur, supaya 6 hari perjalanan kami di Bali gak membosankan. Dan seru aja nyobain hotel demi hotel dan suasana yang berbeda dari setiap wilayah di Bali. Pokoknya menjelajah Bali satu persatu itu gak bakal ngebosenin deh.

Senin, 7 April 2014

**The Puri Tempo Doeloe Hotel, Sanur**

Tempat ini terinsiprasi dari blognya Mbak Leija letthebeastin.blogspot.co.id . Padahal yah si Mbak Lei ini menutur dengan sangat horornya, trus pas saya sodorin ke suami eeh dia berminat loh. Bukan karena cerita dibalik kamarnya Mbak Lei sih, tapi penampilan otentik dan vintagenya si Villa ini yang bikin suami saya jatuh hati. Saya mah bismillah aja, naksir juga walaupun parno sampe-sampe minta lukisan yang ada di kamar diturunin juga kayak Mbak Lei lakuin hahaha...padahal gak ada apa-apa. Dan sayapun bisa tidur pulas, malah ketagihan kapan-kapan kalau ada rejeki MAU BANGET balik lagi kesini :)

Bathroomnya kece berat, walaupun sederhana tetapi bathtubenya yang terbuat dari batu bener-bener classic. Nuansanya tropis, walaupun dipinggir jalan raya Ngurah Rai tapi kebisingannya gak mengganggu sampai ke kamar. Bentuk rumahnya Indonesia banget, interiornya juga kebanyakan dari unsur alam seperti kayu dan bebatuan. 




 
Di Hotel ini kami mendapat fasilitas sarapan gratis, public pool, dan sepeda. Waah senangnya pas denger dikasih sepeda, asiik nih bisa gowes ke pantai sekaligus olahraga. Kami bersepeda sore dan pagi, pokoknya dipuas-puasin. Sore nyobain ke pantai sambil nyari makan malam, sambil meraba-raba Pantainya dimana. Di kasih petunjuk lewat belakang villa, ternyata belakangnya itu perumahan warga. Lumayan sih sekitar 800m mungkin baru sampai di pantai, tapi ini bukan pantai Sanur. Besok paginya masih penasaran, kami meyusuri ke pantai yang berlawanan arah dari yang semalam di coba dan ketemu kios-kios penjual tiket feri ke Nusa Lembongan, Nusa Ceningan bahkan Lombok. Dan pulang-pulang kami berdua langsung gosong dong haha, padahal udah sengaja perginya pagi-pagi.

**Cafe La Tartine**
Ohya selama di Sanur kami gak kemana-mana, selain gak ada kendaraan, suasana penginapannya enak banget buat ngedekem aja. Di sini ada Cafe La Tartine, cafe kecil tapi colorful dan makanannya enak.

Karena penuh, kami yang cuma berdua kedapetan di sofa panjang ini doong

deretan lukisan dan foto yang dipajang di area cafe

Set breakfast, roti dan omelette, buah, jus mangga dan teh manis anget. Lucu ya piring sajinya.