Selasa, 22 Desember 2015

SIS - Tiup Rahim [TTC Part II]

Hasil suntik pemecah telur kemarin gagal. So di siklus mendatang masuk ke tahap berikutnya, yaitu SIS (Tiup Rahim).

Senin 21 Desember 2015 -- siklus hari kesepuluh
Harusnya diminta datang di hari ke sembilan, tapi karena jatuhnya hari Minggu jadi geser besoknya. Masih bisa untuk tindakan SIS di hari 9, 10 atau 11. Langsung daftar ke RS. Muh. Taman Puring karena dr.Prima ada jadwal praktek pagi dan malam. Kami ikut yang jadwal malam karena menunggu suami dari kantor. Berangkat dari Bekasi jam 4 sore, naik bus 132 menuju Lebak Bulus trus disambung sama minibus Koantas 102 dan lewat Radio Dalem macet banget dungs, sampe RS jam 6. Pas daftar ulang ternyata dokternya baru datang jam 8...huaa lamanya, makin deg-degan deh.

Kami putuskan untuk sholat Maghrib dulu, makan malam, dan lanjut sholat Isya. Tapi ternyata pas mau makan ditelepon sama susternya untuk ditensi dan diberi obat anti nyeri lewat anus. Obatnya bereaksi selama sejam sebelum tindakan. Jam 8.20 saya dipanggil masuk dan langsung tindakan SIS. Duduk di kursi ngangkang, di kasih kateter dan dioles obat. Dokter sudah mewanti-wanti rasanya akan mules. Dan Subhanallah rasanya bukan maeeen, melebihi mules datang bulan. Gak kuat banget, kayak tulang paha ke tarik ke tulang punggung nempel rapeet. Saya sampai teriak-teriak, keringat dingin, lemes hampir pingsan..padahal belum selesai, akhirnya saya lemesin aja, ikhlasin bahkan kalau pingsan juga gak apa-apa. Tapi ternyata gak pingsan hehe langsung kepikiran, apakah mules melahirkan rasanya seperti ini atau lebih dahsyat.

Setelah selesai, saya berdiri ternyata gemeteran bahkan sampe gak bisa buka mata. Sayup-sayup cuma bisa dengar kesimpulan Dokter bahwa saluran kanan saya pas ditiup malah makin menggelembung kayak balon, kalau dipaksakan bisa pecah dan membahayakan. Diagnosanya hydrosalphing tuba kanan sama dengan hasil HSG sebelumnya. Kemungkinan perlengketannya harus diangkat melalui operasi besar. Sementara saluran tuba sebelah kiri kata Dokter bisa terbuka sumbatannya dan lancar. Dokter optimis sama tuba kirinya, insya Allah masih bisa untuk hamil alami.

Saya semakin lemas, detak nadi dicek sama Dokter dan disarankan untuk berbaring dulu setengah jam di kamar sebelah. Suster membawakan kursi roda dan mengantarkan ke ruang kosong dan juga teh anget. Suami ke apotek untuk menebus obat, RS juga udah mau tutup. Saya masih berbaring, setelah cek obat ternyata antibiotiknya dikasih ciproflaxiacin yang saya alergi jenis itu. Akhirnya suami kejar-kejaran sama Dokter yang udah mau pulang untung masih keburu :) pas jam 10 malam saya pasien terakhir dari poli yang keluar hehehe..

Biaya:  
Pendaftaran Rp 15.000,-
Konsul Dokter Rp 200.000,-
Tindakan SIS Rp 450.000,-
USG TV Rp 150.000,-
Obat-obatan tindakan Rp 275.800,-
Obat-obatan resep berupa antibiotik, anti nyeri dan anti flek Rp 130.000,-
Total Rp 1.220.800,-